twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Minggu, 06 Maret 2016

Beberapa Cara Membantu Junud Daulah Khilafah di Nusantara

 
 
Junud daulah di nusantara (MIT) saat ini sedang mengharapkan peran serta kaum muslimin di Indonesia. Melihat dari siroh nabawiyah terkait kewajiban berhijrah dari Makkah dan Madinah. Ada beberapa kaum muslimin yang saat itu masih tertinggal di daarul kufr (makkah saat itu). Beberapa kaum muslimin yang tidak dapat berhijrah dengan beberapa alasan secara syar'ie akhirnya menggabungkan diri dengan kafilah Abu Bashir. 
Alasan tersebut cukup logis, dikarenakan apabila kaum muslimin masih tertinggal di daarul kufur. Maka kelompok kafir quraisy akan menyiksa dengan siksaan yang keji. Ada diantara mereka dijadikan tawanan, ada diantara mereka bahkan dijadikan tameng dalam peperangan. 
Cerita tentang 'tidak bisa'nya hijrah Abu Bashir ini menyebar di kalangan penduduk Makkah, khususnya kaum muslimin. Sebut saja Abu Jandal bin Suhail bin Amr yang lolos dari Makkah, namun tidak ke madinah. Ia bergabung bersama abu bashir di pesisir pantai, hingga jumlahnya mencapai satu 'isbahah (antara 10-40 orang).
Dengan kekuatan kelompok yang dimilikinya dan semangat untuk membela panji-panji keimanan dan keislaman, Abu Bashir dan sahabat-sahabatnya selalu menghadang kafilah dagang Quraisy yang berjalan menuju Syam, karena tempat tersebut memang terletak antara Makkah dan Syam. Dengan keadaan ini, kafilah dagang kaum Quraisy berkali-kali mengalami kegagalan, bahkan merugi karena dirampas oleh kelompok Abu Bashir.
Lalu bagaimanakah cara membantu Junud Daulah? Berikut adalah tiga cara untuk membantu junud daulah di Nusantara
1. Menggabungkan diri ke kafilah tersebut.
Menggabungkan diri ke dalam kafilah tersebut adalah upaya pertama untuk memperkuat dan memperbesar kekuatan kaum muslimin dalam menghadapi musuh-musuhnya. Menggabungkan diri, juga akan memotivasi kaum muslimin lainnya untuk berhijrah dan berjihad di jalan Allah.
2. Membantu kafilah tersebut dengan segala upaya dan daya
Segala cara dan upaya dapat digunakan untuk membantu kafilah 'abu bashier' era ini. Salah satunya adalah membantu dan mengurus keluarga mujahid. Melayani kebutuhan mereka, pendidikan, dan kesehatan mereka. 
Membantu kafilah tersebut juga dapat dilakukan dengan preventif dan motivatif. Preventif adalah melakukan hal-hal yang mencegah tersusupinya kafilah dari musuh-musuh kaum muslimin. Mencegah terendusnya lokasi kafilah tersebut dari musuh-musuh kaum muslimin. Dan mencegah musuh-musuh kaum muslimin mengalahkan kafilah tersebut, baik di pegunungan maupun perkotaan. Termasuk mencegah musuh-msuh kaum muslimin melakukan adu domba di kalangan kaum muslimin.
Sedangkan bantuan motivatif adalah mengabarkan hal-hal baik yang memotivasi kaum muslimin untuk bergabung dan membantu kafilah abu bashir tersebut. Motivatif juga berarti memotivasi kaum muslimin untuk membantu keluarga dari kafilah tersebut yang ditinggalkan. dll
3. Membentuk kafilah dengan tujuan serupa, yaitu membuat kerugian di tangan musuh
Tujuan awal dari terbentuknya kafilah 'amaliyyah Abu Bashier adalah karena perjanjian hudaibiyah. Namun secara strategis, perjanjian hudaibiyah tersebut adalah membentuk shadow squad (pasukan bayangan) kaum muslimin yang pada akhirnya kelompok kafir quraisy makkah tidak bisa menyalahkan Madinah secara langsung, dan membawa dampak signifikan terhadap kelompok kafir quraisy makkah. 
Dengan tujuan tersebut, membentuk kafilah-kafilah serupa dengan tujuan membuat kerugian di tangan musuh-musuh kaum muslimin di perkotaan dan dimana saja, akan berdampak melemahnya kekuatan musuh musuh kaum muslimin.
Wahai kaum muslimin. Pilihannya hanyalah kalian Hijrah, berjihad, dan Syahid di JalanNya. Tidak ada pilihan tertangkap, dan tertawan!
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates